Seruan hati sang pecinta
Genta bukanlah genta sebelum dibunyikan
Lagu bukanlah lagu sebelum di nyanyikan
Cinta bukanlah cinta sebelum dipersembahkan
Dan apakah kesetiaan belumlah sempurna sebelum ada pengkhianatan???
Di saat kesetiaan cinta mulai dipermainkan, itulah awal dari kekuatan cinta mulai diuji.
Bahkan si pecinta sendiri tidak akan mengetahui, apakah semua hanya dramatisasi yang akan menambah keindahan perjalanan cinta atau bahkan memang jalan yang sudah tertulis untuk dilewati???
Apakah salahnya jika seorang yang telah di dustai, ingin mencerca sang pendusta?!!
Apakah tidak pernah ada yang berfikir bahwa semua yang terjadi adalah konsekwensi dari apa yang telah ia lakukan. Tapi kenapa malah semua dipersalahkan, menganggap semua adalah igauan di dalam tidur, bualan si mulut besar yang tak layak didengarkan atau memang sudah tidak ada lagi bagian dari cintanya yang peka terhadap penderitaan?
Memang tak seharusnya, kepedihan itu diingat..dan memang tak sepantasnya kesalahan itu di ungkit. Tapi apa yang kan terjadi ketika kerikil-kerikil tajam yang dulu pernah mengotori jalan, sekarang mulai tersebar lagi di jalan yang telah coba dipelihara…
Ucapan apa yang seharusnya di katakan, tulisan apa yang seharusnya diketik dan cerita apa yang seharusnya dikisahkan jika sang pecinta sendiri tidak tau tentang hal yang di alami dan yang di inginkan. Karena semua menganggap, keinginan hanyalah bualan yang tidak sepantasnya di katakan. Karena semua hanya menganggap, sakit hatinya hanyalah dramatisasi yang tak pantas di perankan.
Apakah semua cinta sejati harus melewati ujian seberat ini????
Apakah semua belahan jiwa harus pernah merasakan tersakiti seperih ini???
Atau semua hanyalah bagian rencana dari Sang Pembuat Hidup untuk melengkapi takdirnya???
Tapi beginilah keadaannya, merasa sendiri, terasing dan tercampakkan di tengah kebisingan seruan cinta yang di agung-agungkan.
Hopely keajaiban akan segera datang…
050509
Little sweety girl
Jumat, Mei 08, 2009
Seruan hati sang pecinta
Di Tuliskan Dengan Penuh Cinta Oleh
Rico Hendar & Suci Septiana
Pada
07.42
0 komentar:
Posting Komentar