Senin, Mei 11, 2009

D'POCINAN

Semangkuk khas kecil Minuman Ronde (minuman hangat dengan bola-bola ketan diisi gula jawa ditambah kacang, roti tawar, kolang-kaling dan tape ketan dituang air jahe khas Jogjakarta) mengawali kesempatanku nongkrong di salah satu titik di Kaliurang. Bukan tempat yang paling asik, bukan juga tempat yang ideal untuk nongkrong di kaliurang. Tapi suasana malam yang ketika aku berada ditempat itulah yang membuat aku merasa nyaman dan enjoy habis.

Dingin yang menusuk kulit membuat keadaan semakin nikmat untuk menyantap makanan yang hangat yang memang sudah disediakan oleh beberapa pedagang yang terlihat meski hanya beberapa saja disana. Mulai dari ronde yang tadi sudah saya ceritakan sampai sate kelinci yang memang banyak dijumpai disana. Masalah penjual sate kelinci ini selain masih menjadi kntroversi halal haramnya, masih ada satu permasalahan lagi yang ada didalam benak kepalaku yaitu bagaimana mungkin sebuah tempat yang suhu rata-ratanya berkisar 15 derajat celcius sampai 18 derajat celcius kok malah para pendudukna memilih sate sebagai komoditi penjualan yang notabenya lebih enak makan makanan yang hangat, berkuah dan gurih ditempat sedingin itu. Setuju??!!

Tampat itu bernama D’Pocinan berlokasi deisekitar temapt wisata taman kaliurang, dan apabila melewati jalan utama kaliurang maka tinggal sedikit belok kanan dari jalan yang tepat berada di depan taman wisata kaliurang. Di pojok dengan cat berwarna merah bata. Tidak terlalu luas dengan konsep retoran kayaknya back to nature lesehan undergroung place (ga taw juga asal aja tapi saya piker memang kayak gitu!!).

Tak beberapa lama setelah saya memesan nasi goreng maka pertanyaan pun muncul kok disini hanya ada tempat untuk bersantap tapi tidak nampak dapur dimanapun, bahkan kasir hanya berbentuk suatu ruangan kecil yang sudah disesaki bebrapa barang yang hampir menutupi seluruh ruangan tersebut hanya tampak subah jalan yang menghubungkan dari bagian depan dengan bagian luar yang gelap. Ketika menu disodorkan saya pikir masakan di café ini tidak terlalu mahal sesuailah dengan rasa yang di berikan. Ternyata nasi goreng dan makanan-makanan lain dipesan berasala dari sebuah hotel yang berada di seberang jalan dari café kecil tersebut dimana para pegawainya harus berlari-lari apabila ada pengunjung yang membeli makanan atau minuman ditempat itu. Hah sebuah konsep restoran yang kalo orang jawa bialang ‘srimpang nunut, waton iseh mlaku’ dan ternyata hasil dari beberapa orang yang sudah beberapa kali berkunjung ditempat itu bahwa pegawai dari tempat itu selalu berganti, setiap kali berkunjung ditempat itu. Munkin ga betah selalu lari-lari kalo ada yang beli ditambah kalo pembelinya resek dengan ga memesan sekaligus Hax6.

Just try ajjah yaa, D’Poci di kawasan taman wisata kaliurang.

0 komentar:

Posting Komentar